Depok – Konsep piramida Lencioni yang terdiri dari 5 nilai pondasi yaitu Trust, No Friction, Commitment, Accountable, dan Result adalah topik yang dibahas dalam paparan Transformasi Organisasi untuk seluruh staf Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Talenta. Konsep ini menjadi dasar bagi tercapainya tujuan organisasi dengan menerapkan Kepercayaan kepada seluruh fungsi organisasi dalam menjalankan tugasnya sehingga tidak ada friksi dan tercipta komitmen secara sadar dalam mengemban tugasnya. “Hal ini akan menghasilkan tujuan yang accountable dan tercapainya visi dan misi organisasi,” demikian ungkap Tjutjut Bramantoro selaku pemateri. Tjutjut Bramantoro, adalah seorang Leadership Trainer dan Executive Coach yang sudah berpengalaman, sebagai narasumber utama.
Pemateri juga mengajak seluruh peserta untuk terbuka dan menyadari bahwa kepercayaan atau trust adalah dasar dari kinerja tim yang solid. “Trust akan menimbulkan perasaan trustworthy yang terbentuk dari dua hal: karakter dan kompetensi,” jelas Tjutjut menambahkan. Jika tidak ada trust dan komitmen apakah tujuan organisasi bisa tercapai? demikian tercetus pertanyaan dari peserta. Menurut Tjutjut Bramantoro tujuan organisasi dapat tercapai meski tidak ada trust namun dengan pola yang pola otoriter atau memaksa dengan. Ia menambahkan bahwa akuntabilitas hanya bisa dibangun ketika seseorang mampu menjaga komitmennya secara konsisten. “Kalau kita ingin bisa bertanggung jawab, maka komitmen harus dijaga,” lanjutnya. Mini workshop ini diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Talenta (DSDM PT ) pada Jumat (1/8) di Ruang Sidang, Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok dan dibuka oleh Direktur SDM PT Dr. Eng. Ir. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., IPM, dan dihadiri oleh seluruh staf SDM PT UI.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semangat dan kinerja yang optimal, dengan menjunjung tinggi 9 nilai UI untuk mendukung Unggul Impactful,” ujarnya. Mini workshop berlangsung secara interaktif, dengan antusiasme peserta dalam sesi diskusi. Salah satu peserta aktif, Wisnu Nugroho, menyampaikan pertanyaan tentang harapan perubahan setelah kegiatan ini. Menanggapi hal itu, Tjutjut menyampaikan refleksi yang mendalam. “Semoga bisa berubah menjadi lebih baik. Sebaiknya yang seperti apa? UI punya sembilan nilai yang sangat mulia. Satu nilai saja kita pegang teguh, itu sudah menjadi pondasi,” ucapnya.
Tak hanya membahas kerja tim, Tjutjut juga memperkenalkan pendekatan Design Thinking sebagai strategi dalam memahami masalah dan merancang solusi organisasi. Ia menekankan pentingnya nilai “why” sebagai landasan kerja yang bermakna. “Meskipun tahu apa yang mau dicapai dan bagaimana mencapainya, tapi kalau tidak tahu kenapa itu dilakukan, ya tetap saja tidak bergerak,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis DSDM PT UI dalam menanamkan pola pikir kolaboratif dan nilai-nilai kepemimpinan yang relevan untuk menghadapi tantangan organisasi masa kini.